JENIS-JENIS BANK
Daftar bank di Indonesia
Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998,
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.[1]
Kecuali disebutkan tersendiri, seluruh bank di
bawah ini memiliki kantor pusat di Jakarta.
Bank sentral
Bank umum konvensional
Bank pemerintah
Bank pemerintah adalah bank yang sebagian atau
seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Berikut ini adalah daftar bank pemerintah, yaitu:
- Bank Mandiri ( sebelum 1998 adalah Bank Dagang Negara , Bank Bumi Daya , Bank Exim , Bank Pembangunan Indonesia )
- Mutiara Bank ( sebelum tanggal 16 September 2009 bernama "Bank Century"/"Bank CIC", penyertaan saham sementara oleh Pemerintah Indonesia melalui LPS )
- Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara
Bank swasta
Bank swasta adalah bank dimana sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan
oleh swasta, pembagian keuntungannya juga untuk swasta nasional. Bank swasta
dibedakan menjadi 2 yaitu:
Bank swasta nasional devisa
- Bank Agroniaga, sekarang dikenal sebagai "Bank BRI Agro"
- Bank Anda (Surabaya), sebelumnya dikenal sebagai "Bank Antar Daerah"
- Bank Artha Graha Internasional, sebelum bulan Mei 2005 bernama "Bank Interpacific"
- Bank Bukopin, Bank Bumi Arta, Bank Capital Indonesia, Bank Central Asia
- Bank CIMB Niaga, sebelum tanggal 15 Oktober 2008 bernama "Bank Niaga" dan "Bank Lippo, Bank Danamon Indonesia, Bank Ekonomi Raharja, Bank Ganesha
- Bank Hana, sebelum tanggal 17 Maret 2008 bernama "Bank Bintang Manunggal"
- Bank Himpunan Saudara 1906 (Bandung)
- Bank ICB Bumiputera, sebelum tanggal 11 September 2009 bernama "Bank Bumiputera Indonesia"
- Bank ICBC Indonesia, sebelumnya bernama "Bank Halim Indonesia"
- Bank Index Selindo
- Bank Maybank Indonesia, sebelumnya bernama "Bank Internasional Indonesia"
- Bank Maspion (Surabaya), Bank Mayapada, Bank Mega
- Bank Mestika Dharma (Medan), Bank Metro Express
- Bank Nusantara Parahyangan (Bandung)
- Bank OCBC NISP, sebelum tanggal 7 Februari 2011 bernama "Bank NISP"
- Bank of India Indonesia, sebelum tanggal 17 November 2011 bernama "Bank Swadesi"
- Panin Bank
- Bank Permata, sebelum tanggal 18 Oktober 2002 bernama "Bank Bali"
- Bank QNB Kesawan, sebelum tanggal 12 Desember 2011 bernama "Bank Kesawan"
- Bank SBI Indonesia, sebelum tanggal 30 April 2009 bernama "Bank Indo Monex"
- Bank Sinarmas, sebelumnya bernama "Bank Shinta Indonesia"
- Bank UOB Indonesia, sebelum tanggal 19 Mei 2011 bernama "Bank UOB Buana"/sebelumnya bernama "Bank Buana Indonesia"
Bank swasta nasional nondevisa
Anglomas Internasional Bank (Surabaya), Bank Andara,
sebelum tanggal 30 Januari 2009 bernama "Bank Sri Partha", Bank Artos Indonesia (Bandung), Bank Bisnis Internasional (Bandung), Bank Tabungan Pensiunan Nasional
(Bandung), Centratama Nasional Bank (Surabaya), Bank Dipo International, Bank Fama
Internasional (Bandung), Bank Harda Internasional, Bank Ina Perdana,
Bank Jasa Jakarta, Bank Kesejahteraan Ekonomi
Bank Nationalnobu,
sebelum tanggal 12 November 2008 bernama "Bank Alfindo Sejahtera"
Prima Master Bank, Bank Pundi Indonesia, sebelum tanggal 23
September 2010 bernama "Bank Eksekutif Internasional", Bank Royal Indonesia, Bank Sahabat Purba Danarta (Semarang),
sebelum tanggal 16 September 2009 bernama "Bank Purba Danarta", Bank Sinar Harapan Bali
Bank pembangunan daerah
Bank pembangunan daerah adalah bank yang sebagian
atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Provinsi.
Bank BPD DIY
(Yogyakarta), Bank Nagari (Padang), Bank DKI
(Jakarta), Bank Lampung (Bandar Lampung), Bank Kalteng
(Palangka Raya) ,Bank BPD Aceh (Banda Aceh),
Bank Sulsel
(Makassar), Bank BJB
(Bandung), dahulu dikenal sebagai Bank Jabar Banten atau BPD Jawa Barat.
Bank Kalbar
(Pontianak), Bank Maluku (Ambon), Bank Bengkulu
(Kota Bengkulu), Bank Jateng (Semarang), Bank Jatim
(Surabaya), Bank NTB
(Mataram), Bank NTT (Kupang), Bank Sulteng (Palu), Bank Sulut
(Manado),Bank BPD Bali (Denpasar), Bank Papua (Jayapura),
dahulu dikenal sebagai BPD Irian Jaya, Bank Riau Kepri
(Pekanbaru), dahulu dikenal sebagai Bank Riau
Bank Sumsel Babel
(Palembang), dahulu dikenal sebagai Bank Sumsel, Bank Sumut
(Medan)
Bank campuran
Bank campuran adalah bank umum yang didirikan
bersama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan
oleh WNI (dan/atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh WNI),
dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.
- Bank ANZ Indonesia, sebelum 12 Januari 2012 bernama "ANZ Panin Bank"
- Bank Commonwealth
- Bank Agris, sebelum 5 September 2008 bernama "Bank Finconesia"
- Bank BNP Paribas Indonesia
- Bank Capital Indonesia
- Bank Chinatrust Indonesia
- Bank DBS Indonesia
- Bank KEB Indonesia
- Bank Mizuho Indonesia
- Bank Rabobank International Indonesia
- Bank Resona Perdania
- Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
- Bank Windu Kentjana International, sebelum tanggal 7 Februari 2008 bernama "Bank Multicor"
- Bank Woori Indonesia, sebelum bulan Februari 2002 bernama "Bank Hanvit Indonesia"
Bank asing
Bank of America,
Bangkok Bank,
Bank of China,
Citibank
,Deutsche Bank, HSBC, JPMorgan Chase,
Royal Bank of Scotland, sebelum tanggal 22
Februari 2011 bernama "ABN AMRO", Standard Chartered, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
Bank umum syariah
Bank swasta nasional devisa
Bank swasta nasional nondevisa
BCA Syariah,
dahulu bernama "Bank UIB",Bank BJB Syariah,Bank BRI Syariah,
dahulu bernama "Bank Jasa Arta", Panin Bank Syariah, dahulu bernama "Bank
Harfa", Bank Syariah Bukopin, dahulu bernama "Bank
Persyarikatan Indonesia", Bank Victoria Syariah, dahulu bernama
"Bank Swaguna"
Bank campuran
- Bank Maybank Syariah Indonesia, dahulu bernama "Bank Maybank Indocorp"
Unit usaha syariah bank umum konvensional
Bank pemerintah
Bank swasta nasional devisa
Bank pembangunan daerah
Bank BPD Aceh Syariah,Bank DKI Syariah,Bank Kalbar Syariah,Bank Kalsel Syariah,Bank,NTB Syariah,Bank Riau Kepri Syariah,Bank Sumsel Babel
Syariah,Bank,Sumut Syariah,Bank Kaltim Syariah
Bank perkreditan rakyat
BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima
simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.
Per tanggal 18 Desember 2011, terdapat 1.683 BPR yang tersebar di seluruh
provinsi di Indonesia
Bank Negara
Indonesia
PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
|
|
Didirikan
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
|
Situs web
|
Bank Negara Indonesia atau BNI (IDX: BBNI; nama
lengkap: PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.) adalah sebuah
institusi bank milik pemerintah, dalam hal
ini adalah perusahaan BUMN, di Indonesia. Dalam
struktur manajemen organisasinya, Bank Negara Indonesia (BNI), dipimpin oleh
seorang Direktur Utama[1] yang saat
ini dijabat oleh Gatot Mudiantoro Suwondo.
Bank Negara Indonesia (BNI) adalah bank komersial tertua dalam sejarah Republik Indonesia. Bank ini didirikan pada tanggal 5 Juli tahun 1946. Saat ini BNI mempunyai 914 kantor
cabang di Indonesia dan 5 di luar negeri. BNI juga mempunyai unit perbankan syariah, yang
dinamakan BNI Syariah.
Daftar isi
|
Sejarah
- 1946: Didirikan dan dipersiapkan menjadi Bank Sirkulasi atau Bank Sentral yang bertanggung jawab menerbitkan dan mengelola mata uang RI. Beberapa bulan setelah pendiriannya, Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama - Oeang Republik Indonesia atau ORI. Pengusul dibentuknya sebuah Bank Sentral atau Bank Sirkulasi, serta sekaligus juga adalah sebagai pendiri dan Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) yang pertama adalah Raden Mas (R.M.) Margono Djojohadikusumo.
- 1955: Peran Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank pembangunan dan kemudian mendapat hak untuk bertindak sebagai bank devisa. Sejalan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank umum dengan penetapan secara yuridis melalui Undang-Undang Darurat nomor 2 tahun 1955. Pada tahun yang sama Bank Negara Indonesia (BNI) membuka cabang pertamanya di luar negeri, yaitu di Singapura.
Bank Rakyat
Indonesia
PT. Bank Rakyat Indonesia,
|
|
Didirikan
|
|
Pendiri
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
|
Situs web
|
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada
awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche
Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden[1] atau
"Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu
lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi).
Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai
hari kelahiran BRI.
Daftar isi
|
Sejarah
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1
tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama
di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk
sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank
Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960
dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari
BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian
berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan
ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan
Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965
tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN)
diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,
sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok
Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank
Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan
masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor
Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968
menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan
No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI
berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan
Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan
untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama
resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai
dengan saat ini.
Bidang usaha
Sampai sekarang Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang didirikan sejak tahun
1895 tetak konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil,
diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil.
Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK (Kredit Usaha
Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp.
8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan
September sebesar Rp. 20.466 milyar.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai
saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447 buah,
yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi
/SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor
Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan
Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT
dan 357 Pos Pelayanan Desa. Pada 19 Januari 2013, BRI juga meluncurkan sistem
e-Tax, yaitu layanan penerimaan pajak daerah secara online melalui layanan cash
management.[2]
Pemegang Saham
- Pemerintah Republik Indonesia: 56,75%
- Publik : 43,25%
Bank Central
Asia
PT. Bank Central Asia,
|
|
Didirikan
|
|
Pendiri
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
|
Situs web
|
Bank Central Asia (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah merupakan bagian penting dari Grup Salim. Presiden Direktur saat ini (masa jabatan 1999-sekarang) adalah Djohan Emir Setijoso.
Sejarah
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank
Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan
barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang
terjadi pada tahun 1997.
Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan
di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini memengaruhi aliran dana tunai
di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik
lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta
bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu
mengambil alih BCA pada tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA
berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana
pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp
67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun.
Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh
BPPN ke Bank Indonesia pada tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung pada tahun 2000, dengan
menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah
Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham
BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan
BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender
penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius,
memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan
penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada
nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi
finansial.
Pemegang Saham
- FarIndo Investments (Mauritius) Ltd qualitate qua (qq) Farallon Capital Management LLC (Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono) - 47,15%
- Anthony Salim - 1,76%
- Saham dibeli kembali PT Bank Central Asia Tbk (treasury stock) - 1,18%
- Masyarakat - 49.94%
Bank Permata
PT. Bank Permata
|
|
Industri
|
Keuangan dan
komponennya
|
Didirikan
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
|
Produk
|
|
Situs web
|
Bank Permata merupakan salah satu bank nasional di Indonesia. Pemegang Saham saat ini dimiliki konsorsium Standard Chartered Bank dan PT Astra Internasional Tbk. Pada 2004, Bank Permata memiliki Unit Usaha Syariah. Direktur Utamanya saat ini adalah David Martin Fletcher. Pada awal berdiri, bank ini dimiliki mayoritas BPPN, pada 2004, dijual ke Konsorsium PT Astra International Tbk dan Standard Chartered Bank
Sejarah
Bank Permata merupakan bank hasil penggabungan dari lima bank di bawah
pengelolaan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN),
yaitu:
- PT Bank Bali Tbk - Berdiri pada 1954
- PT Bank Universal Tbk
- PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, PT Bank Patriot
Bank Bali ditunjuk menjadi Bank Rangka dan pada tanggal 18 Februari 2002 berganti nama menjadi Bank Permata,
sedangkan keempat bank lainnya sebagai bank yang menggabungkan diri.
Penggabungan lima bank ini merupakan implementasi dari keputusan Pemerintah
mengenai Program Restrukturisasi Lanjutan yang dikeluarkan pada tanggal 22 November 2001, yang bertujuan untuk membentuk
suatu bank yang memiliki struktur permodalan yang kuat, kondisi keuangan yang
sehat dan berdaya saing tinggi dalam menjalankan fungsi intermediasi, dengan
jaringan layanan yang lebih luas dan produk yang lebih beragam. Dan sebagai
hasilnya, terbentuklah PermataBank sebagai bank yang fokus dan standalone serta
sejak awal berkomitmen untuk menekuni segmen UKM, ritel dan komersial.
Bank
Tabungan Pensiunan Nasional
PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional
|
|
Didirikan
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
|
Situs web
|
Bank Tabungan Pensiunan Nasional disingkat Bank BTPN terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di Bandung. Ketujuh serangkai tersebut kemudian mendirikan Perkumpulan Bank Pegawai Pensiunan Militer (selanjutnya disebut ”BAPEMIL”) dengan status usaha sebagai perkumpulan yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggotanya. BAPEMIL memiliki tujuan yang mulia yakni membantu meringankan beban ekonomi para pensiunan, baik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia maupun sipil, yang ketika itu pada umumnya sangat kesulitan bahkan banyak yang terjerat rentenir.
Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, pada
tahun 1986 para
anggota perkumpulan BAPEMIL membentuk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
dengan izin usaha sebagai Bank Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan
Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang
Pokok-Pokok Perbankan untuk melanjutkan kegiatan usaha BAPEMIL.
Berlakunya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
(sebagaimana selanjutnya diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998) yang antara lain menetapkan bahwa
status bank hanya ada dua yaitu: Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat, maka
pada tahun 1993 status Bank
BTPN diubah dari Bank Tabungan menjadi Bank Umum melalui Surat Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 055/KM.17/1993 tanggal 22 Maret 1993. Perubahan status Bank BTPN
tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sebagaimana ditetapkan
dalam surat Bank Indonesia No. 26/5/UPBD/PBD2/Bd tanggal 22 April 1993 yang
menyatakan status Perseroan sebagai Bank Umum.
Sebagai Bank Swasta Nasional yang semula memiliki status sebagai Bank Tabungan
kemudian berganti menjadi Bank Umum pada tanggal 22 Maret 1993, Bank BTPN
memiliki aktivitas pelayanan operasional kepada Nasabah, baik simpanan maupun
pinjaman. Namun aktivitas utama Bank BTPN adalah tetap mengkhususkan kepada
pelayanan bagi para pensiunan dan pegawai aktif, karena target market Bank BTPN
adalah para pensiunan.
Dalam rangka memperluas kegiatan usahanya, Bank BTPN bekerja sama dengan PT
Taspen, sehingga Bank BTPN tidak saja dapat memberikan pinjaman dan pemotongan
cicilan pinjaman, tetapi juga dapat melaksanakan “Tri Program Taspen”, yaitu
Pembayaran Tabungan hari Tua, Pembayaran Jamsostek dan
Pembayaran Uang Pensiun.
Terhitung tanggal 12 Maret 2008 bank BTPN telah listing di Bursa efek
Jakarta (BEJ) dan resmi
menyandang gelar tbk (terbuka). Dan pada tanggal 14 Maret 2008, Texas Pacific
Group (TPG)resmi mengakuisisi saham bank BTPN sebesar 71,61%. Sehingga susunan
pemegang saham menjadi TPG 71,61%, masyarakat 27,39% dan PT. MKM. 1 %
Pada kesempatan yang sama pula, yaitu pada tanggal 19 Juli 2011, BTPN
meluncurkan BTPN Sinaya, sub brand BTPN untuk bisnis pendanaan. BTPN
Sinaya berasal dari singkatan SINAR yang memberDAYAkan.
Bank Kalbar
PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat
|
|
Industri
|
Keuangan dan
komponennya
|
Didirikan
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
|
Produk
|
|
Situs web
|
Sejarah
Bank Kalbar adalah Lembaga Keuangan berjenis Perbankan Daerah di Indonesia.Bank ini
berpusat di Pontianak,Kalimantan Barat.
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat didirikan pada tanggal 15 April 1964 berdasarkan Peraturan Daerah No. 1
Tahun 1963 dengan
bentuk hukum Perusahaan Daerah (PD). Ijin usaha dikeluarkan oleh Menteri Urusan
Bank Sentral/Gubernur Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No.
44/63/Kep/MUBS/G tanggal 28 Nopember 1963.
Tahun 1999 merupakan tonggak sejarah baru bagi Bank Kalbar,
dimana berdasarkan Perda No. 1 tanggal 2 Februari 1999 terjadi perubahan status hukum Bank
Kalbar dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas yaitu dengan Akta
Notaris Widiyansyah, SH No. 81 tanggal 23 April 1999 dan telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman pada tanggal 5 Mei 1999 No. C2-8229 HT.01.01 Tahun 1999 dan
diumumkan dalam Berita Negara No. 56 tanggal 13 Juli 1999.
Nama BPD KALBAR berubah menjadi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat
yang disingkat menjadi PT. Bank Kalbar dengan nama panggilan (call name) BANK
KALBAR.
Berbagai keunggulan dimiliki Bank Kalbar sehingga tetap eksis
di tengah persaingan yang semakin kompetitif. Antara lain pemegang
saham/pemilik Bank Kalbar 100% terdiri dari Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
se-[[Kalimantan Barat]]. Dengan demikian masyarakat Kalbar merasa memiliki dan
ikut bersama-sama membangun serta mengembangkan Bank Kalbar.
Wilayah
kerja Bank Kalbar meliputi
seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Barat dengan didukung oleh 1 Kantor
Pusat, 1 Kantor Cabang Utama, 17 Kantor Cabang Konvensional, 1 Unit Usaha
Syariah, 28 Kantor Cabang Pembantu, 1 Unit Usaha Mikro, 12 Kantor Kas, 12 layanan
Payment Point, 21 Layanan Syariah dan 43 terminal ATM.
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Kalimantan Barat, Bank
Kalbar terus mengembangkan berbagai fitur diantaranya jaringan ATM Bank Kalbar
telah terintegrasi dalam jaringan ATM Bersama dan juga
MEPS ([[Malaysian Electronic Payment System]]), sehingga kartu ATM Bank Kalbar
dapat digunakan untuk bertransaksi di seluruh Indonesia dan juga di
Malaysia.
Selain itu Bank Kalbar juga telah dapat melayani transaksi antar BPD se-Indonesia
melalui jaringan BPD-Net Online dan juga melayani transaksi pengiriman uang
baik dalam maupun luar negeri melalui jasa pengiriman uang Western Union.
Khusus di hari libur (Sabtu dan Minggu) maupun hari libur Nasional, Bank
Kalbar telah membuka "Layanan Ekstra" di A. Yani Mega Mall Pontianak yang akan
melayani nasabah untuk bertransaksi mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00
WIB
Bank Danamon
Indonesia
Bank Danamon
PT Bank Danamon Indonesia |
|
Industri
|
Keuangan dan
komponennya
|
Didirikan
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
|
Produk
|
|
Situs web
|
Sejarah
Bank Danamon Indonesia didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra
Indonesia. Pada tahun 1976 nama bank
ini berubah menjadi Bank Danamon Indonesia. Bank ini menjadi bank pertama yang
memelopori pertukaran mata uang asing di tahun 1976 dan tercatat sahamnya di
bursa sejak tahun 1989.
Pada tahun 1997, sebagai
akibat dari krisis finansial di Asia, Bank Danamon mengalami kesulitan likuiditas dan
akhirnya oleh pemerintah ditaruh di bawah pengawasan BPPN atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional (dalam
bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama IBRA) sebagai Bank yang diambil alih
(BTO - Bank Take Over). Pada tahun 1999, pemerintah melalui BPPN melakukan rekapitalisasi Bank Danamon sebesar Rp 32 milyar
dalam bentuk Surat Hutang Pemerintah (Government Bonds). Pada tahun yang sama,
beberapa bank BTO akhirnya digabung menjadi satu dengan Bank Danamon sebagai
salah satu bagian dari rencana restrukturisasi BPPN.
Pada tahun 2000, Bank
Danamon kembali melebarkan sayapnya dengan menjadi bank utama dalam
penggabungan 8 Bank BTO lainnya. Pada saat inilah Bank Danamon mulai muncul
sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia.
Pada 3 tahun berikutnya, Bank Danamon mengalami restrukturisasi besar-besaran mulai dari bidang manajemen, sumber daya manusia, organisasi, sistem informasi, anggaran dasar and logo perusahaan. Usaha keras
yang dilakukan ini akhirnya berbuah hasil dalam membentuk pondasi dan infrastruktur bagi Bank
Danamon dalam tujuannya untuk meraih pertumbuhan yang maksimal berdasarkan transparansi kerja, tanggung jawab kepada masyarakat, integritas sebagai salah satu pilar ekonomi di
Indonesia dan sikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebaga salah satu
bank terbesar di Indonesia (atau lebih dikenal dengan istilah TRIP).
Pada tahun 2003, Bank
Danamon diambil alih mayoritas kepemilikan sahamnya oleh konsorsium Asia Finance Indonesia --- di bawah
kendali Temasek Holdings. Dengan hadirnya manajemen baru, maka dicanangkanlah
penata ulangan model bisnis dan
strategi usaha Bank Danamon dalam usahanya untuk terus melakukan perubahan
total dalam disain yang sudah dirancang untuk menjadikan Bank Danamon sebagai
salah satu bank nasional terkemuka di Indonesia dan bank pemain utama di
kawasan Asia.
Sejak tahun 2008, Bank
Danamon yang kemudian dikenal dengan nama Danamon mulai menggerakan masyarakat Indonesia lewat
kampanye Untuk Anda, Bisa. Bahkan sejak 2010, Danamon meluncurkan program
reality Semangat Bisa. Season 1 dari Semangat Bisa ditayangkan oleh Trans 7 serta
dipandu oleh Pandji Pragiwaksono dan Season 2 ditayangkan oleh Global TV serta
dipandu oleh Soraya Hylmi
Bank Mandiri
Industri
|
|
Pendahulu
|
|
Penerus
|
Masih beroperasi
|
Didirikan
|
|
Pendiri
|
|
Kantor pusat
|
|
Jumlah lokasi
|
1.296 kantor cabang[1]
|
Daerah layanan
|
|
Tokoh penting
|
Edwin Gerungan
(Presiden Komisaris)
Zulkifli Zaini (Presiden Direktur) |
Produk
|
Mandiri Tabungan
Mandiri Deposito e-Toll Card dll |
Jasa
|
|
Pemilik
|
|
Karyawan
|
≥ 24 ribu orang[1]
|
Situs web
|
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk. (IDX: BMRI)
adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta,[6]
dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit.
Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program
restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada
bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi
Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim),
dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo),
digabungkan[7]
ke dalam Bank Mandiri.
Sejarah
Pra-penggabungan
Sejarah keempat Bank (BBD, BDN, Bank Exim, dan
Bapindo) tersebut sebelum bergabung menjadi Bank Mandiri, dapat ditelusuri
lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat bank nasional tersebut telah turut
membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan Indonesia, dan masing-masing
telah memainkan peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.
Bank Dagang Negara
Bank Dagang Negara merupakan salah satu bank
tertua di Indonesia. Sebelumnya Bank Dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch
Indische Escompto Maatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun
1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya,
pada tahun 1960 Escomptobank dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Bank
Dagang Negara, sebuah Bank pemerintah yang membiayai sektor industri dan
pertambangan.
Bank Bumi Daya
Bank Bumi
Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari
nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi
Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya
adalah Bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi
hak untuk melanjutkan operasi Bank tersebut. Pada tahun 1965, bank umum negara
digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank
Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.
Bank Ekspor Impor Indonesia
Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim)
berawal dari perusahaan dagang Belanda N.V. Nederlansche Handels Maatschappij
yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di sektor
perbankan pada tahun 1870. Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini
pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahan ini digabung dengan
Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968
Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah
Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor – Impor, yang akhirnya menjadi
BankExim, bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.
Bank Pembangunan Indonesia
Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)
berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan
pada tahun1951. Misi Bank Industri Negara adalah mendukung pengembangan sektor
– sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri, dan pertambangan.
Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian
digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk
membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka
panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.
Pasca-penggabungan
Logo lama Bank Mandiri
(Oktober 1998 - Desember 2007)
Bank Mandiri dibentuk pada 2 Oktober 1998, dan
empat bank asalnya efektif mulai beroperasi sebagai bank gabungan pada
pertengahan tahun 1999.
Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri
kemudian memulai proses konsolidasi, termasuk pengurangan cabang dan pegawai.
Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui
iklan dan promosi.
Salah satu pencapaian penting adalah penggantian
secara menyeluruh platform teknologi. Bank Mandiri mewarisi sembilan sistem
perbankan dari keempat ‘’’legacy banks’’’. Setelah investasi awal untuk
konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, Bank Mandiri mulai melaksanakan
program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun, dimana program
pengganti tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di segmen
‘’’retail banking’’’.
Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi
Bank Mandiri sudah mampu melakukan pengembangan ‘’’e-channel’’’ & produk
retail dengan ‘’’Time to Market’’’ yang lebih baik.
Dalam proses penggabungan dan pengorganisasian
ulang tersebut, jumlah cabang Bank Mandiri dikurangi sebanyak 194 buah dan
karyawannya berkurang dari 26.600 menjadi 17.620. Direktur Utamanya yang
pertama adalah Robby Djohan. Kemudian
pada Mei 2000, posisi Djohan digantikan ECW Neloe.
Neloe menjabat selama lima tahun, sebelum digantikan Agus
Martowardojo sebagai Direktur Utama sejak Mei 2005. Neloe menghadapi
dugaan keterlibatan pada kasus korupsi di bank tersebut.
Pada Maret 2005, Bank Mandiri mempunyai 829 cabang
yang tersebar di sepanjang Indonesia dan enam cabang di luar negeri. Selain
itu, Bank Mandiri mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak
perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri.
Nasabah Bank Mandiri yang terdiri dari berbagai
segmen merupakan penggerak utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan sektor
usaha, nasabah Bank Mandiri bergerak dibidang usaha yang sangat beragam.
Sebagai bagian dari upaya penerapan ‘’’prudential banking’’’ &
‘’’best-practices risk management’’’, Bank Mandiri telah melakukan berbagai
perubahan. Salah satunya, persetujuan kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan
‘’’four-eye principle’’’, dimana persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan
pemasaran dan business unit. Sebagai bagian diversifikasi risiko dan
pendapatan, Bank Mandiri juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam
melayani Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan nasabah ritel. Pada akhir 1999,
porsi kredit kepada nasabah ‘’’corporate’’’ masih sebesar 87% dari total
kredit, sementara pada 31 Desember 2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan
mikro telah mencapai 42,22% dan porsi kredit kepada nasabah consumer sebesar
13,92%, sedangkan porsi kredit kepada nasabah ‘’’corporate’’’ mencakup 43,86%
dari total kredit.
Sesudah menyelesaikan program transformasi semenjak
2005 sampai dengan tahun 2009, Bank Mandiri sedang bersiap melaksanakan
transformasi tahap berikutnya dengan merevitalisasi visi dan misi untuk menjadi
Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif.
Slogan
- 1998-2002 :
- Bank Terpercaya Pilihan Anda
- 2003-2004 :
- Satu Hati, Satu Negeri, Satu Bank
- 2005-2007 :
- Melayani Dengan Hati, Menuju Yang Terbaik
- 2008-sekarang :
- Terdepan, Terpercaya, Tumbuh bersama Anda
- 2009-2010 :
- Menembus Batas Keinginan
- 2010-2012 :
- Menjawab Setiap Keinginan
- 2012-sekarang :
- Apapun Keinginan Anda, Mandiri Saja
Bank
Tabungan Negara
Bank Tabungan Negara atau BTN adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang
berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Sejak
tahun 2000, bank ini dipimpin oleh Iqbal Latanro sebagai direktur utama.
Sejarah
Buku
tabungan Postspaarbank (kini Bank Tabungan Negara) pada tahun 1939
Cikal bakal BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di Batavia pada tahun 1897. Pada tahun 1942, pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, bank ini
dibekukan dan digantikan dengan Tyokin Kyoku atau chokinkyoku (貯金局?). Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia bank ini
diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diubah menjadi Kantor Tabungan
Pos. Nama dan bentuk perusahaan selanjutnya berubah beberapa kali hingga
akhirnya pada tahun 1998 diubah menjadi nama dan bentuk resmi yang berlaku saat
ini.
Sejarah BTN:
- 1897:Berdiri dengan nama Postpaar Bank
- 1942-1945:Berubah nama menjadi Chokin Kyoku
- 1950:Menjadi Bank Tabungan Pos
- 1963:Menjadi Bank Tabungan Negara
- 1968:Resmi dimiliki Pemerintah(BUMN)
- 1974:Pelayanan lebih difokuskan
- 1989:Mendapat izin bank umum dan penerbitan obligasi
- 1992:Menjadi Persero
- 1994:Mendapat izin bank devisa
- 2000:Ikut program Rekapitulasi
- 2002:Pinjaman Tanpa Subsidi
- 2003:Restrukturisasi
- 2005:Peluncuran BTN Syariah
- 2008:Sekuritisasi Aset
Managemen
- Komisaris Utama:Zaki Baridwan
- Komisaris:Subarjo Joyosumarto
- Komisaris:Sahala Lumban Gaol
- Komisaris:Dwijanti Tjahjaningsih
- Komisaris:Agung Kuswandono
- Komisaris:Amanah Abdulkadir
- Direktur Utama:Maryono
- Wakil Direktur Utama:Evi Firmansyah
- Direktur:Irman A Zahirrudin
- Direktur:Saut Pardede
- Direktur:Mas Guntur
- Direktur:Poernomo
- Direktur:Mansyur Syamsuri Nasution
- Dewan Pengawas Syariah
- Ketua:Drs H.A.Nazri Adlani
- Anggota:Drs H Mohammad Hidayat,MBA,MH
Bank Bumi Arta
Bank Bumi Arta
|
|
Didirikan
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
Rachmat
Mulia Suryahusada, Presiden Komisaris
|
Situs web
|
·
Bank Bumi Arta (IDX: BNBA) adalah perusahaan Indonesia yang
berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Bank ini
berbasis di Jakarta dan
didirikan pada tahun 1967. Bank Bumi
Arta melakukan merger dengan Bank Duta Nusantara pada 1976, mendapat status bank devisa pada
1991, dan masuk Bursa Saham Jakarta pada tahun 2006.
·
Manajemen
·
Presiden Komisaris:Rachmat MS
Wakil Presiden Komisaris:Daniel Budi Dharma
Komisaris:Asam Utama Setya
Presiden Direktur: Wikan Aryono
Direktur:Hendrik Atmaja
Direktur:Hendra Jonathan
Wakil Presiden Komisaris:Daniel Budi Dharma
Komisaris:Asam Utama Setya
Presiden Direktur: Wikan Aryono
Direktur:Hendrik Atmaja
Direktur:Hendra Jonathan
·
Pemegang Saham
·
PT Suryahusada Invest 45,45%
PT Danagraha Agung 27,27%
PT Budiman Kencana Lestari 18,18%
Publik 9,10%
PT Danagraha Agung 27,27%
PT Budiman Kencana Lestari 18,18%
Publik 9,10%
Bank Capital
Indonesia
PT. Bank Capital Indonesia Tbk
|
|
Industri
|
Keuangan dan
komponennya
|
Didirikan
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
|
Produk
|
|
Situs web
|
Profil
Bank Capital Indonesia adalah Lembaga Keuangan yang berjenis Jasa Keuangan
Perbankan.Bank ini berdiri pada 1989,berpusat di Jakarta.
Dahulu bernama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia,Joint Venture Credit Lyonnais SA dan Bank Internasional Indonesia.
Saat ini,dirutnya adalah Nico Mardiansyah
Komisaris dan Direksi
- Komisaris Utama:Danny Nugroho
- Komisaris:Hardisan Koman
- Komisaris:Amrih Masyuri
- Direktur Utama:Nico Mardiansyah
- Direktur:Hengky Setiono
- Direktur:Isbandiono
- Direktur:Wahyu Dwi Aji
Pemegang Saham
- Zen Gem Investment Limited---14,34%
- Imgo Investment---15,44%
- Danny Nugroho---4,87%
- Mount 8 Holdings Offshore---9,93%
- UOB Kay Hian---16,83%
- Publik---38,58%
·
Panin Bank merupakan salah satu bank
komersial utama di Indonesia. Didirikan pada tahun 1971 hasil merger dari Bank
Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia. Dan
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta tahun 1982 sebagai bank Go
Public yang pertama.
·
Dengan struktur modal yang kuat dan Rasio
kecukupan Modal yang tinggi, Panin Bank Bersyukur tidak harus direkapitalisasi
oleh pemerintah pasca krisis ekonomi pada tahun 1998. pemegang saham Panin Bank
adalah ANZ Banking Group of Austarlia (37,1%), Panin Life (45,9%), dan
publik-domestik dan internasional.
·
Per Juni 2009, Panin Bank tercatat sebagai bank
ke-7 terbesar di Indonesia dari segi total aset Rp.71,2 triliun, dengan
permodalan mencapai Rp. 9,8 triliun dan CAR 23,9%.
·
Panin Bank memiliki jaringan usaha lebih dari
450 di berbagai kota besar di Indonesia dan lebih dari 18.500 ATM ALTO dan jaringan ATM BERSAMA, Internet
Banking, Mobile Banking, Phone Banking, dan Call Centre serta Debit Card bekerja sama
dengan MasterCard, Cirrus, Maestro yang diakses secara Internasional.
·
Strategi usaha Panin Bank fokus pada bisnis
perbankan retail. Panin Bank berhasil memposisikan sebagai salah satu bank
utama yang unggul dalam produk jasa konsumen dan komersial.
Bank Sinarmas
adalah perusahaan Indonesia
yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang
jasa keuangan perbankan.
Bank ini berbasis di Jakarta.
Didirikan pada tahun 1989.Awalnya
bernama PT Bank
Shinta Indonesia.1993
mendirikan Cabang
pertama di Bandung.Bank
ini mendapat status sebagai bank persepsi pada 1994,bank devisa pada 1995 Saat
ini,pemegang saham pengendali PT Sinarmas Multiartha Tbk
Bank Mega
PT. Bank Mega, Tbk.
|
|
Didirikan
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
Johannes
Bambang Kendarto ,
Presiden Direktur |
Situs web
|
Bank Mega (IDX: MEGA) adalah perusahaan Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Bank ini berbasis di Jakarta dan merupakan bagian dari CT Corp. Didirikan pada tahun 1969. Direktur utamanya saat ini adalah Johannes Bambang Kendarto.
Sejarah
Berawal dari bank keluarga bernama
Bank Karman yang berdiri pada 1969 di Surabaya,lalu pindah
ke Jakarta dan bernama
Mega Bank pada 1992.1996 bank ini diambil Para Group.Lalu
melakukan IPO dan perubahan nama serta logo.
Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang
didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun
1992 berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke
Jakarta.
Seiring dengan perkembangannya PT. Mega Bank pada tahun 1996 diambil alih
oleh PARA GROUP (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama).
Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada bulan Juni 1997 melakukan
perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan kepercayaan
masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo perusahaan yang baru
tersebut. Dan pada tahun 2000 dilakukan perubahan nama dari PT. Mega Bank
menjadi PT. Bank Mega.
Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada tahun yang sama PT.
Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering dan listed di BEJ maupun BES.
Dengan demikian sebagian saham PT. Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah
namanya menjadi PT. Bank Mega Tbk.
Pada saat krisis ekonomi, Bank Mega mencuat sebagai salah satu bank yang
tidak terpengaruh oleh krisis dan tumbuh terus tanpa bantuan pemerintah
bersama-sama dengan Citibank, Deutche Bank dan HSBC
Bank Anda
PT. Bank Antar Daerah
|
|
Industri
|
Keuangan dan
komponennya
|
Didirikan
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
|
Produk
|
|
Situs web
|
Bank Anda adalah lembaga keuangan yang berjenis jasa keuangan
perbankan. Bank ini berpusat di Surabaya.Memperoleh
izin bank umum didapat pada 1958,sementara izin bank devisa baru didapat pada
1992.Saat ini,direktur utamanya adalah Bujung Rudijanto Hanani.
Daftar isi
|
Perubahan Nama Bank Antar Daerah
Menurut Bujung Rudijanto Hanani,Direktur Utama Bank Anda,perubahan image
ini dilakukan untuk lebih mendekatkan bank ini kepada para nasabah,bukan hanya
milik pemegang saham,maupun manajemen.
Diharapkan,Bank Anda bisa melayani nasabah lebih baik.
Managemen
- Komisaris Utama:Ahadiat Wargana
- Komisaris:Yudo Sutanto
- Komisaris:Dodu Blasyus
- Komisaris:Imbang Setiamiharja
- Direktur Utama:Bujung Rudijanto Hanani
- Direktur:Tang Amir
- Direktur:Yayat Supriyana
- Direktur:Argo Budi Tjahjono
Pemegang saham
Ahadiat Wargana 50%
Indrawati 16,01%
Yudo Sutanto 12,98%
Hendra Setiawan 11,88%
Djasmajuni 9,13%
Indrawati 16,01%
Yudo Sutanto 12,98%
Hendra Setiawan 11,88%
Djasmajuni 9,13%
Bank Ekonomi
Raharja
PT. Bank Ekonomi Raharja, Tbk.
|
|
Didirikan
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
Tony
Turner,Presiden Direktur
|
Situs web
|
Bank Ekonomi (IDX: BAEK) adalah perusahaan Indonesia yang
berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Bank ini
berbasis di Jakarta. Didirikan
pada tahun 1989. Awalnya
bernama Bank Mitra Raharja,lalu berubah menjadi Bank Ekonomi Rahardja.Pada 2009,saham mayoritas dimiliki HSBC.
Sejarah
PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk. didirikan pada tanggal 15 Mei 1989 dengan
nama awal PT Bank Mitra Raharja. Pada tahun yang sama di bulan September,
namanya diubah menjadi PT Bank Ekonomi Raharja yang kemudian lebih dikenal
sebagai Bank Ekonomi. Setelah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia pada tanggal 12 Februari 1990, Bank Ekonomi mulai beroperasi secara
komersial sebagai bank umum pada 8 Maret 1990. Dua tahun kemudian, tepatnya 16
September 1992, status Bank Ekonomi berubah menjadi bank devisa.
Bank Ekonomi adalah perusahaan publik yang telah mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Indonesia. Sejak 22 Mei 2009, Bank Ekonomi menjadi bagian dari grup
institusi keuangan internasional, HSBC Holdings Plc., melalui anak
perusahaannya, HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited. Grup HSBC mengambil
alih 88,89% saham Bank Ekonomi dan kemudian melalui penawaran tender,
kepemilikannya meningkat menjadi 98,96%. Grup HSBC sendiri memiliki lebih dari
7200 kantor di 85 negara dan teritori dengan total aset US$2.556 miliar
(tertanggal 31 Desember 2011), menjadikannya sebagai salah satu institusi
perbankan dan layanan keuangan internasional terbesar di dunia.
Sampai 31 Maret 2012, Bank Ekonomi memiliki lebih dari 2.500 karyawan, yang
tersebar di 97 kantor di 28 kota di berbagai wilayah Indonesia, yaitu: Jakarta,
Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Kudus, Yogyakarta,
Surabaya, Sidoarjo, Malang, Denpasar, Medan, Rantau Prapat, Batam, Jambi,
Pekanbaru, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Makassar, Manado,
Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda dan Pontianak.
Bank Ekonomi yang memfokuskan usaha perbankannya pada segmen usaha kecil
dan menengah, menyediakan 107 ATM yang bergabung dalam jaringan Prima dan ATM
Bersama yang terhubung ke lebih dari 22.000 ATM dari bank lainnya di seluruh
Indonesia.
Bank
Agroniaga
PT. Bank Agroniaga Tbk
|
|
Industri
|
Keuangan dan
komponennya
|
Didirikan
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
|
Produk
|
|
Situs web
|
Bank Agroniaga adalah perusahaan keuangan berjenis Jasa Perbankan di Indonesia. Berpusat di Jakarta.Berdiri atas pemahaman Dapenbun,dana pensiun PTPN pada 1988.Resmi beroperasi komersial pada 1990.Pada tahun ini,saham Bank Agro dimiliki Bank Rakyat Indonesia sebanyak 88,12%,sisanya dimiliki Dapenbun(7,28%)dan Publik(4,60%).
Managemen
- Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen:Indra Kesuma
- Komisaris:Roswita Nilakurnia
- Komisaris:Susy Liestiowaty
- Komisaris Independen:Moch Sjafaat Ismail
- Direktur Utama:Ir Marshal
- Direktur:Mustari Damopolii
- Direktur:Zuhri Anwar
- Direktur:Liza A Wardhana
Bank Ina Perdana adalah Perusahaan dibidang Jasa Keuangan di Indonesia.Bank ini
berpusat di Jakarta.Bank ini
berdiri pada 1990.
Berdiri sejak 1990,dengan kepemilikan PT Kharisma
Prima Karya dan Oki Widjaja,berpusat di Wisma BSG Corporation,Jakarta.
Dalam upaya mendekatkan diri serta meningkatkan layanan perbankan kepada
nasabah, Bank Ina telah menyediakan fasilitas ATM yang diletakkan diberbagai
lokasi yang umumnya tidak jauh dari kantor Bank Ina, serta menjadi salah satu
anggota ATM Bersama.
Bank Ina melangkah maju mengembangkan diri secara
berkesinambungan dengan semangat dan komitmen yang tinggi dari pemegang saham,
pengurus dan karyawan, selalu diwujudkan dengan pembuatan produk dan jasa
perbankan yang mampu menyerap pasar, seperti layanan transfer valas bekerja
sama dengan CIMB Niaga.
Kini kepemilikan Bank Ina ada di tangan Affin Bank asal Malaysia.Namun belum
diketahui informasi lebih lanjut.
Komisaris dan Direksi
- Komisaris Utama:Birawa Natapradja
- Komisaris:Hari Sugiarto
- Komisaris:Stefanus Denny Susilo
- Direktur Utama:Edy Kuntardjo
- Direktur:Winadewi Hanantha
- Direktur:Budiarto Santoso
Bank
Kesejahteraan Ekonomi
Bank Kesejahteraan Ekonomi
|
|
Didirikan
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
Yunianto
Budi Sudarmodjo,Direktur Utama
|
Pemegang saham
- IKP-RI 58,99%
- PT Recapital Advisor 21,05%
- PT Taspen (Persero) 9,49%
- Dapen Pertamina 6,10%
- Dapen Jasindo 1,75%
- Dapen Jasa Raharja 1,63 %
- Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan 0,99%
Bank DKI
Logo Bank DKI
|
|
Didirikan
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
|
Situs web
|
Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau Bank
DKI adalah sebuah bank di Indonesia. Bank ini
didirikan pada 30 April 1961 dan berkantor pusat di Jakarta Pusat.
Bank DKI didirikan dengan maksud dan tujuan untuk membantu dan mendorong
pertumbuhan perekonomian dan pembangunan Daerah di segala bidang serta salah
satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Pada saat pendirian, pemegang saham adalah Pemerintah Daerah DKI Jakarta
sebanyak 200 lembar saham dan 50 lembar saham dimiliki oleh PT. Asuransi Jiwa Bumi Poetra 1912, dengan
jumlah modal disetor sebesar Rp 2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah).
Pada tanggal 30 November 1992, Bank DKI resmi menjadi Bank Devisa. Pada
tahun 1999, Bank DKI berubah bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas.
Managemen
- Komisaris Utama:M. Nazaruddin
- Komisaris:Sukri Bey
- Komisaris Independen:Zainal Abidin Hasni
- Direktur Utama:Eko Budhiwiyono
- Direktur Keuangan:Benny Santoso
- Direktur Pemasaran:Mulyatno Wibowo
- Direktur Kepatuhan:R. Azhari, SH., M.Hum
- Unit Usaha Syariah
- Ketua:Muzir Manam
- Anggota:Surrahman Hidayat
- Anggota:Kanny Hidaya Y
LEMBAGA
KEUANGAN BUKAN BANK
Pengertian
Lembaga Keuangan Bukan Bank ( LKBB ) :
Lembaga Keuangan
Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan,
secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif
Usaha –
Usaha yang dilakukan LKBB antara lain :
1.Menghimpun
dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga
2.Sebagai
perantara untuk mendapatkan kompanyon ( dukungan dalam bentuk dana ) dalam
usaha patungan
3.Perantara
untuk mendapatkan tenaga ahli
Peran –
peran LKBB antara lain :
1.Membantu
dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa
2.Memperlancar
distribusi barang
3.Mendorong
terbukanya lapangan pekerjaan
Ruang
Lingkup
Yang
dimaksud Ruang lingkup dari LKBB adalah lembaga pembiayaan, Lembaga pembiayaan
terdiri dari beberapa lembaga yaitu sewa guna usaha (leasing), modal
ventura, pembiayaan konsumen, jasa anjak piutang dan kartu plastik.
Berikut jenis- jenis LKBB;
Jenis –
Jenis LKBB :
1.
Perusahaan Asuransi : perusahaan
yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan resiko
atas
kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum pada pihak
ketiga karena
peristiwa
ketidakpastian
- Polis Asuransi : surat kontrak pelaksanaan asuransi yang berupa kesepakatan kedua belah pihak.
- Premi Asuransi : uang pertanggungan yang dibayar tertanggung kepada penanggung.
- Keuntungan Asuransi :
Bagi Pemilik
Asuransi :
- keuntungan
dari premi yang dibayar nasabah
- keuntungan
dari hasil penyertaan modal ke perusahaan lain
- keuntungan
dari hasil bunga investasi surat-surat berharga
Bagi Nasabah
:
- memberi
rasa aman
- merupakan
simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik lagi.
- terhindar
dari resiko kerugian.
- memperoleh
penghasilan di masa datang.
- memperoleh
penggantian akibat kerugian kerusakan atau kehilangan.
2.
Perusahaan Dana Pensiun ( TASPEN ) : badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang
menjanjikan manfaat pensiun.
Manfaat
Perusahaan Dana Pensiun :
-
Bagi perekonomian nasional : dana yang dihimpun dari iuran peserta dapat
sebagai modal bagi dunia usaha
-
Bagi peserta : dana pensiun akan memberi jaminan pendapatan di hari tua
Manfaat bagi
perusahaan :
- Loyalitas
- Kewajiban
moral
- Kompetisi
pasar tenaga kerja
Manfaat bagi
karyawan :
- Rasa aman
- Kompensasi
yang lebih baik
3. Koperasi
Simpan Pinjam : menghimpun
dana dari masyarakat dan meminjamkan kembali
kepada
anggota atau masyarakat.
Modal
Koperasi :
1. Simpanan
Pokok : dibayar sekali pada awal menjadi anggota.
2. Simpanan
Wajib : dibayar selama menjadi anggota dengan jangka waktu
tertentu sesuai
keputusan
rapat anggota.
3. Simpanan
Sukarela : dibayar dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.
Landasan
Koperasi :
1. Landasan
Idiil : Pancasila
2. Landasan
Struktural : UUD 1945 pasal 33 ayat 1
3. Landasan
Operasional : UU no 25 tahun 1992
4. Landasan
Mental : kesetiakawanan dan kesadaran
Keuntungan :
1. Tidak
memakai jaminan
2. Angoota
terhindar dari rentenir
3. Akhir
tahun memperoleh SHU
4. Bursa
Efek / Pasar Modal : tempat jual
beli surat-surat berharga
1.
Saham : surat berharga dimana pemiliknya merupakan pemilik
perusahaan
2. Obligasi
: surat berharga yang merupakan instrumen utama perusahaan. Pemiliknya bukan
merupakan
pemilik perusahaan
Keuntungan
pasar modal :
- Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha.
- Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor.
- Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.
Kelemahan
pasar modal :
- Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak tertentu yang akan terlibat di dalamnya.
- Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak tertentu.
- Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.
Manfaat bagi
Investor :
- Memperoleh deviden bagi pemegang saham
- Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham
- Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi
- Mempunyai hak suara dalam RUPS
- Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi
Manfaat bagi
Emiten :
- Mendapatkan dana yang lebih besar
- Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah dana
- Memperkecil ketergantungan terhadap bank
- Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya keuntungan
- Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan
Manfaat bagi
Pemerintah :
- Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan
- Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi
- Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja
5.
Perusahaan Anjak Piutang : Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk
pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang.
Manfaat bagi
klien :
- Peningkatan penjualan.
- Kelancaran modal kerja.
- Memudahkan penagihan hutang.
- Efisiensi usaha.
Manfaat bagi
factor :
- Fee dari klien.
Manfaat bagi
customer :
- Kesempatan untuk membeli secara kredit.
- Pelayanan penjualan yang lebh baik.
6.
Perusahaan Modal Ventura : Modal ventura adalah suatu pembiayaan oleh suatu perusahaan
kepada suatu
perusahaan pasangan usahanya yang prinsip pembiayaannya adalah penyertaan
modal.
Perusahan
yang menerima penyertaan modal dinamakan Investee Company dan yang
melakukan
penyertaan
modal dinamakan perusahaan Ventura. Bentuk pembiayaannya tidak semata
penyertaan
tapi juga
obligasi dan pinjaman yang bersifat khusus dengan syarat pengembalian dan balas
jasa yang
lebih
lunak.
Keunggulan
Modal Ventura :
1. Sumber
dana bagi perusahaan baru.
2. Adanya
penyertaan manajemen.
3.
Keperdulian yang tinggi dari perusahaan modal Ventura.
4. Dengan
adanya penyertaan modal,PPU dapat mencari bantuan modal dalam bentuk lain.
5. MV
menaikkan pamor PPU.
6. PPU
mendapat mitra baru yang dimiliki perusahaan modal ventura.
7. Mendukung
usaha kecil yg berpotensi berkembang dan memperluas kesempatan kerja.
Kelemahan
modal ventura :
- Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang
- Terlalu selektifnya perusahaan modal ventura dalam mencari perusahaan pasangan usaha
- Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil alih oleh perusahaan modal ventura apabila menunjukan gejala kegagalan.
Manfaat
modal ventura :
- Keberhasilan Usaha Meningkat
- Efisiensi dalam Pendistribusian Barang
- Menigkatkan Bank-abilitas perusahaan
- Pemanfaatan Dana Perusahaan Menigkat
- Likuiditas Menigkat
7. Pegadaian
: Suatu usaha
yang memberikan pinjaman bagi nasabah dengan jaminan barang
Bergerak.
Tujuan
Pegadaian :
1. Mencegah
praktik ijon, riba, dan pinjaman tidak wajar
2. Turut
melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan program pemerintah di bidang
Ekonomi.
8.
Perusahaan Sewa Guna /
Leasing : pembelian secara angsuran, namun sebelum angsurannya
selesai
(lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki oleh penjual.
Namun
demikian, begitu kontrak leasing ditandatangani, segala fasilitas dan kegunaan
barang
tersebut
boleh digunakan oleh pembeli.
Menurut
keputusan Mentri keuangan, No. 1169/KMK.01/1991 tertanggal 21November
1991 tentang kegiatan leasing atau sewa guna usaha, leasing
adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal baik
secara leasing dengan hak opsi maupun leasing tanpa hak opsi untuk
digunakan oleh lessee (pihak yang memperoleh pembiayaan barang modal dari
lessor pemberi jasa pembiayaan) selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran berkala.
Manfaat
Leasing :
- Menghemat modal
- Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan
- Persyaratan lebih mudah dan fleksibel
- Biaya lebih murah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar